Komplek Masjid Al Aqsha di Palestina |
Isra
Miraj Merupakan Penghormatan terhadap Rasulullah yang Belum Pernah Allah
Berikan kepada Siapapun.
Saya sebut titik balik, karena sebelum Isra Miraj, Rasulullah menghadapi
berbagai peristiwa yang sangat membuat beliau sedih.
Tidak
hanya itu, penindasan terhadap pengikut beliau juga semakin menjadi-jadi dengan
wafatnya Abu Thalib itu. Ditambah lagi dengan lemparan batu dan olok-olokan
masyarakat Thaif ketika itu yang semakin menambah dalam kesedihan beliau.
Di
puncak kesedihan itulah beliau berdoa kepada Allah dan berikrar bahwa apapun
macam cobaan yang datang akan beliau terima dengan lapang dada asalkan cobaan
itu bisa menghindarkan beliau dari Murka-Nya.
Di
saat itulah Allah berikan undangan Isra Miraj yang mana belum pernah ada
satu nabi pun yang mendapat kemuliaan seperti beliau ini, dan di sinilah beliau
mendapat perintah sholat yang secara langsung diterima dari Allah SWT.
Rasulullah
masuk ke Sidratul Muntaha yang belum pernah dimasuki oleh makhluk apapun,
termasuk Jibril. Inilah yang menunjukkan betapa mulianya Nabi Muhammad di
hadapan Allah.
Bukti
Kemuliaan Baitul Maqdis.
Perjalanan beliau dari Makkah lalu singgah di Madinah, Jordan, Sinai (Mesir) lalu terakhir berhenti di Baitul Maqdis. Sesampainya di sana, Rasulullah sholat di gundukan tanah yang terletak di sebelah gereja di Kota Baitul Maqdis. Gundukan tanah itulah yang kini kita kenal dengan Masjidil Aqsha yang dibangun oleh Kekhalifahan Bani Umayyah.
Perjalanan beliau dari Makkah lalu singgah di Madinah, Jordan, Sinai (Mesir) lalu terakhir berhenti di Baitul Maqdis. Sesampainya di sana, Rasulullah sholat di gundukan tanah yang terletak di sebelah gereja di Kota Baitul Maqdis. Gundukan tanah itulah yang kini kita kenal dengan Masjidil Aqsha yang dibangun oleh Kekhalifahan Bani Umayyah.
Baitul
Maqdis merupakan tanah suci ketiga setelah Makkah dan Madinah yang dulunya
adalah kiblat sholat umat Islam. Peristiwa ini menegaskan kembali kepada kita
bahwa Baitul Maqdis merupakan tempat yang sangat mulia yang menjadi tanah bumi
terakhir yang beliau pijak sebelum berangkat menuju langit saat Miraj.
Kemuliaan inilah yang
diyakini oleh Umar bin Khattab sehingga memotivasi beliau membebaskan Baitul
Maqdis dari jajahan Romawi ketika itu.
Tidak
hanya itu, kemuliaan Al-Quds di peristiwa Isra Miraj juga yang barangkali
membuat Shalahuddin Al-Ayyubi mati-matian mengerahkan puluhan ribu tentara
untuk membebaskan tanah suci ini dari tentara salib! Itulah bukti betapa
dahsyatnya umat Islam terdahulu meyakini kemuliaan Baitul Maqdis ini.
Namun
miris sekali jika kita melihat zaman sekarang, di mana banyak umat muslim yang
acuh tak acuh dengan penjajahan Israel terhadap Palestina yang mana di dalamnya
terdapat Baitul Maqdis ini. Israel melarang kaum muslimin untuk sholat di Tanah
Suci ini dan mengklaim bahwa ini merupakan tanah suci mereka.
Bisa
jadi sebab bisunya negara-negara Islam saat ini di tengah penjajahan Israel
adalah efek dari tidak meyakini kemuliaan Baitul Maqdis yang ditorehkan dalam
tinta emas kisah Isra Miraj.
Sehingga
tugas kita adalah menyampaikan dan mengajarkan arti dan hakikat Isra Miraj
kepada generasi penerus agar mereka memiliki keyakinan akan kemuliaan
baitul maqdis ini dan membebaskannya kelak, insya Allah.
Penanugrahan
Gelar "Ash- Shiddiq" kepada Abu Bakar.
Pada saat sebagian besar kaum muslimin goyah dan ragu dengan keimanan mereka, bahkan sebagian orang Islam kala itu murtad dari Islam, Abu Bakar seorang diri tetap yakin dan percaya sepenuhnya kepada nabi Muhammad SAW tanpa sedikitpun keraguan.
Pada saat sebagian besar kaum muslimin goyah dan ragu dengan keimanan mereka, bahkan sebagian orang Islam kala itu murtad dari Islam, Abu Bakar seorang diri tetap yakin dan percaya sepenuhnya kepada nabi Muhammad SAW tanpa sedikitpun keraguan.
Bahkan
jika Nabi Muhammad pergi lebih cepat daripada itu pun beliau akan tetap
percaya. Di sinilah Rasulullah sangat berbahagia dan terhibur dengan kesetiaan
Abu Bakar. Maka beliau menganugrahi Abu bakar dengan gelar Ash-Shiddiq yang
artinya membenarkan.
Kejadian
ini juga merupakan filterisasi terhadap keimanan kaum muslimin kala itu, untuk
membedakan antara mereka yang benar-benar beriman dan mereka yang beriman
karena hanya ingin mendapat perlindungan dari Nabi Muhammad.
Sehingga
mereka yang tidak ikhlas beriman menjadi murtad karena menganggap nabi Muhammad
sudah gila, sedangkan mereka yang ikhas beriman kepada Allah akan tetap dalam
keimanannya.
Rasulullah
Pergi dengan Jasad dan Ruh.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Ramadhan Al-Buuthy di dalam kitabnya yang berjudul "Fiqh Siirah" Bahwasanya ulama sepakat Rasulullah melakukan Isra dan Miraj ini dengan jasad dan ruh. Hal ini perlu ditegaskan kembali banyak kalangan yang menganggap bahwa peristiwa tersebut hanya mimpi Rasulullah belaka.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Ramadhan Al-Buuthy di dalam kitabnya yang berjudul "Fiqh Siirah" Bahwasanya ulama sepakat Rasulullah melakukan Isra dan Miraj ini dengan jasad dan ruh. Hal ini perlu ditegaskan kembali banyak kalangan yang menganggap bahwa peristiwa tersebut hanya mimpi Rasulullah belaka.
Hal
ini tentu saja mengerdilkan keistimewaan Isra Miraj yang luar biasa, sehingga
bisa saja orang kembali meragukan keabsahan mukjizat yang ada ini, sehingga
Imam An-Nawawi menegaskan bahwa Rasulullah pergi dengan jasad dan ruh secara
pasti.
Pembelahan
Dada Rasulullah yang Terakhir
Hal
ini yang jarang diketahui oleh umat Islam, bahwasanya Rasulullah mengalami
pembelahan dada sebanyak 3 kali. Namun wawasan yang sampai kepada umat Islam
bahwa Rasul hanya mengalami pembelahan dada sekali pada saat kecil saja.
Pembelahan
dada pertama dialami Rasulullah saat masih kecil, sebagaimana yang telah kita
ketahui. Lalu yang kedua terjadi pada saat Rasulullah menerima wahyu untuk
pertama kalinya, dada beliau kembali dibelah dan disucikan.
Pembelahan
dada yang terakhir terjadi pada saat Isra Miraj di mana pada saat itu Allah menghilangkan
kesedihan dan kecemasan di dalam jiwa rasulullah atas kematian dua orang yang
dicintainya, sehingga pada saat kembali dari Isra Miraj, Rasulullah kembali
ceria dan bersemangat untuk berdakwah dan menyebarkan risalah kenabiannya.
Itulah
4 Hal penting seputar Isra Miraj yang jarang diketahui selama ini. Semoga
kedepannya kaum muslimin bisa menghayati dan merenungi setiap pelajaran yang
datang di dalam peristiwa Isra Miraj ini, sehingga bisa menambah keyakinan dan
keteguhan dalam memperjuangkan agama Islam di setiap tempat dan zaman.
Amiin
Referensi:
1.
Kitab Fiqhus Shirah, Karangan Syekh Ramadhan Al-Buuthy
2.
Kitab Qishah Mi'raaj Karangan Syekh Ahmad Najmuddin Al-Ghaity
3.
Kitab Fathul Allam Bi Syarhil Aqidatul Awwam Karangan Syekh Hisyam Kamil
4.
Kitab Al-Qoulul Asy-Syadid karangan Mahmud Abu Daqiiqah.